INTERNATIONAL ONLINE SEMINAR

International Online Seminar

“COVID-19 PREVENTION AND TREATMENT STRATEGIES FOR
NON-COMMUNICABLE DISEASE”

1

Penyakit tidak menular (PTM) adalah masalah yang sangat substansial, mengingat pola kejadiannya sangat menentukan status kesehatan di suatu daerah dan juga keberhasilan peningkatan status kesehatan disuatu Negara secara global. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, dan lain lain merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia.  Menurut Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular di Indonesia mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2013. Prevalensi kanker naik dari 1,4% (Riskesdas 2013) menjadi 1,8%; prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%; dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes mellitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.

Kejadian tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah makanan. Kita ketahui bahwa makanan memiliki peran langsung terhadap kondisi tubuh manusia. Dengan menjaga pola makan yang sehat dapat mencegah terserang adanya PTM tersebut. Selain makanan saat ini juga sedang marak terjadianya serangan virus yang memperparah kejadian PTM yakni Corona Virus 19 (Covid 19).

Coronavirus dapat menginfeksi orang dewasa atau anak – anak dengan gejala klinis ringan seperti common cold dan faringitis sampai berat seperti SARS atau MERS serta beberapa strain menyebabkan diare pada dewasa. Jika kita terpapar virus dalam jumlah besar dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit walaupun sistem imun tubuh berfungsi normal. Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti orang tua, wanita hamil, dan kondisi lainnya, penyakit dapat secara progresif lebih cepat dan lebih parah.  Semua orang secara umum rentan terinfeksi termasuk orang yang mempunyai penyakit tidak menular (PTM). Sedangakan saat ini Indonesia sedang memasuki masa New Normal, semua orang beraktivitas seperti biasanya akan tetapi harus menggunakan alat pelindung seperti masker dan selalu cuci tangan untuk mencegah agar tidak terkena coronavirus. Agar sistem imun tubuh tetap berfungsi normal maka diperlukan mengkonsumsi pangan sebagai makanan gizi seimbang dalam pencegahan covid-19 terutama bagi mereka yang beresiko seperti yang memiliki riwayat PTM. Dalam hal ini kita dapat memanfaatkan pangan lokal dalam pencegahan covid-19. Karna kita ketahui bahwa banyak potensi pangan lokal kita yang memiliki kasiat yang sangan baik bagi imun tubuh kita.

Melihat fenomena tersebut, mahasiswa Profesi Dietisien Poltekkes Semarang tergugah mengadakan Kegiatan Seminar Internasional pada 4 Agustus 2020 dengan tema Covid-19 Prevention and Treatment Strategies for Non-Communicable Disease dengan harapan masyarakat (khususnya ahli gizi) mengetahui pencegahan dan penanggulangan yang tepat dalam menangani masalah PTM saat pandemi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.

2  3

Seminar dilaksanakan secara online/daring dengan media platform zoom. Peserta yang hadir adalah mahasiswa/pelajar, ahli gizi, akademisi, dan masyarakat umum yang tidak dikenakan biaya dan telah mendaftar secara online dengan bantuan google form. Jumlah peserta yang tergabung dalam media zoom sejumlah 196 partisipan dan 423 partisipan tergabung dalam you tube.

Acara dimulai dengan sambutan Ketua Jurusan Gizi. Ketua Jurusan Gizi melaporkan bahwa kegiatan seminar ini merupakan bagian dari kerjasama (MoU) dengan Universiti Kebangsaan Malaysia. Ketua Jurusan Gizi pun melaporkan jumlah peserta yang sudah mendaftar untuk berpartisipasi dalam seminar ini.

4

Selanjutnya, Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang memberikan sambutan melalui video. Dalam sambutannya, beliau berharap kegiatan ini mampu memberikan informasi intervensi gizi di Indonesia pada masa pandemi covid-19, meningkatkan pengetahuan peserta terkait asuhan gizi pasien pandemi covid-19 memberikan informasi pengembangan pangan lokal sebagai alternatif pencegahan peningkat sistem imunitas tubuh di masa pandemi covid-19. Beliau pun berharap Prodi Profesi Dietisien Poltekkes Kemenkes Semarang sebagai jenjang pendidikan dalam menangani penanggulangan penyakit tidak menular dengan berbasis kearifan lokal.

5  6

Acara seminar dipandu oleh mahasiswa Profesi Dietisien Poltekkes Semarang, Michelle Laura Sondakh yang merupakan alumni undergraduate Nutrition and Dietetics, Loma Linda University, USA dan moderator Ibu Dian Luthfita Prasetya Muninggar, S.Gz, M.Sc yang merupakan Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang.

Narasumber dalam seminar ini adalah Prof. Madya Dr. Roslee Rajikan, yang merupakan Ketua Program Studi Dietisien Fakultas Ilmu Kesehatan Universiti Kebangsaan Malaysia yang menyajikan materi “Dietitian Role in COVID-19 Prevention and Currative Strategies for Non-Communicable Disease (the Malaysian Experience). Narasumber kedua adalah DR Agus Prastowo, SST, M.Kes, yang merupakan alumni DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang dan sebagai Kepala Instalasi Gizi RSUD Prof DR Margono Soekardjo Purwokerto menyampaikan materi “Nutrition Care for COVID-19 Patients with Non-Communicable Disease Comorbidity”. Tri Kusuma Agung Puruhita, S.Gz, M.Sc (Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang) yang merupakan narasumber ketiga menyajikan materi “Optimization of Local Food to Boost Immune System

7  8

Acara berlangsung lancar selama 2,5 jam. Masing-masing narasumber menyajikan materi selama 45 menit. Acara diakhiri dengan diskusi yang dipandu oleh moderator. Pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber diajukan melalui aplikasi pigeon hole dan chat room youtube.

Acara seminar selengkapnya dapat diakses melalui akun you tube Jurusan Gizi Polkesmar dengan tautan sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=Ce84_ztG17E&t=264s

Mungkin Anda juga menyukai