Alumni Sharing Session #2

Browniz

Alumni Sharing Session #2

“Mengabdi hingga Pelosok Nusantara”

Jumat, 29 Juni 2020 | 14.00-15.30 WIB

Kesehatan menjadi salah satu pendukung pembangunan Indonesia, oleh karenanya pemerataan akses kesehatan melalui ketersediaan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yg memadai menjadi tantangan tersendiri. Kondisi geografis Indonesia berupa daratan, lautan, pegunungan dan pulau pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke menjadi penyebab lain terbatasnya akses kesehatan. Upaya menjawab permasalahan tersebut, Kementerian Kesehatan mencanangkan program Nusantara Sehat sejak tahun 2015. Program Nusantara Sehat bertujuan menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan. Program Nusantara Sehat ini dapat menjadi mekanisme efektif untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan untuk memberikan pelayanan secara komprehensif dalam upaya promotif preventif pembangunan kesehatan. Peserta program Nusantara Sehat adalah tenaga professional dengan latar belakang kesehatan termasuk tenaga gizi.

Mengingat pentingnya informasi terkait Nusantara Sehat, oleh karena itu, Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang, Ikatan Alumni Jurusan Gizi Semarang dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Gizi menyelenggarakan Alumni Sharing Session #2 “browniz-ngobrol with alumni gizi”, mengusung tema Mengabdi untuk Pelosok Nusantara yang dipandu oleh moderator Meirina Dwi Larasati, SST, M.Gizi pada Senin, 29 Juni 2020.

Acara dimulai dengan opening video oleh moderator kemudian dilanjutkan dengan Laporan Kegiatan oleh Ketua Jurusan Gizi, Ibu Susi Tursilowati, SKM, M.ScPH. Acara ini dihadiri oleh Ketua Ikatan Alumni Gizi Semarang, Bapak DR Irwan Budiono, SKM, M.Kes, Sekretaris Jurusan Gizi, Ketua Program Studi DIII Gizi dan Sarjana Terapan dan Dietetika serta Profesi Dietisien. Seluruh dosen dan staff Jurusan Gizi pun ikut tergabung dalam acara ini. Dalam laporannya, beliau menyampaikan rangkaian kegiatan browniz dan jumlah peserta dalam kegiatan ini. Pendaftar yang mengisi form kehadiran sejumlah 469 peserta yang berasal dari berbagai institusi pendidikan dan pelayanan kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia sebagaimana tersaji pada gambar berikut

Acara ini menggunakan platform zoom webinar dan live streaming Youtube, dengan link : https://www.youtube.com/watch?v=KqgJjv4jX5o . Tercatat jumlah peserta yang hadir secara live dari zoom sebanyak 204 peserta dan 222 peserta menggunakan live Youtube sehingga total peserta yang hadir sebanyak 426 peserta.

Acara dilanjutkan dengan pemutaran video inspiratif oleh peserta Nusantara Sehat (TIM) Bacth XI Penempatan Puskesmas Laonti, Kec. Laonti Kab. Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang merupakan alumni DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang angkatan 2013 lulus 2016, Herman Adi Purnomo, A.MdGz. Video inspiratif tersebut menggambarkan bagaimana lokasi penempatan.

Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP turut mengapresiasi video tersebut yang telah memberikan inspirasi bagi semua peserta. Bapak Direktur menyampaikan bahwa Poltekkes Kemenkes Semarang sebagai tempat pendidikan yang mendidik dan mencetak tenaga kesehatan senantiasa mendukung segala kegiatan Kementerian Kesehatan termasuk Nusantara Sehat. Wujud dukungannya berupa kurikulum yang disusun untuk mendukung Nusantara Sehat melalui Program PKN IPC (Inter Professional Collaboration) untuk melatih bekerja sama dengan tenaga professional kesehatan lainnya. Tidak hanya itu pula, Direktur dan jajarannya senantiasa memotivasi mahasiswa dan wisudawan untuk aktif dalam Nusantara Sehat yang disampaikan melalui PPSM dan wisuda. Polkesmar pun selalu menjadi center recruitment tenaga dalam program Nusantara Sehat.

Pengalaman kegiatan narasumber sebagai peserta Nusantara Sehat disampaikan oleh Dwi Putriyani Rizqiyah, A.MdGz dan Zulfikar Ahmad, A.MdGz. Keduanya merupakan alumni DIII Gizi angkatan 2012 lulus tahun 2015. Dwi Putriyani Rizqiyah merupakan ASN di Puskesmas Kaliwungu Kab Semarang (sejak 2019) dan merupakan alumni Nusantara Sehat (TIM) Batch II Penempatan Puskesmas Napan (Daerah Perbatasan RI-RDLT) Kec Bikomi Utara Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT pada 1 November 2015 dan 31 Okt 2017. Beliau membagi pengalamannya selama menjadi peserta Nusantara Sehat di perbatasan RI-Timor Leste dengan tantangan kondisi beserta suka dukanya.

Zulfikar Ahmad merupakan alumni Nusantara Sehat (tim) Batch VI Penempatan, PKM Longgar-Apara, Kec. Aru Tengah Selatan, Kab. Kep. Aru, Maluku pada tahun 2017-2019 dan sekarang sebagai peserta Nusantara Sehat Individual Angkatan IV Penempatan, PKM Bere-Bere, Kec. Morotai Utara, Pulau Morotai, Maluku Utara hingga tahun 2021. Beliau membagikan pengalamannya selama menjadi peserta Nusantara Sehat Tim dan membagikan informasi terkait perbedaan Nusantara Sehat Individu dan Tim.

Evaluasi kegiatan dilakukan secara online menggunakan google form. Hasil penilaian peserta sebagai berikut:

Acara diakhiri dengan pemutaran video inspiratif lainnya oleh alumni DIII Gizi yaitu Nelly Artha Dewi (angkatan 2018) yang sekarang sebagai peserta Nusantara Sehat Individu tenaga gizi Puskesmas Tri Karyamulya Kab Masuji Prov Lampung dan merupakan alumni Nusantara Sehat Tim di Puskesmas Bupul Merauke Papua (Oktober 2015-Oktober 2017). Amrizal Pambudi (angkatan 2007) sekarang sebagai tenaga gizi di Puskesmas Sebangkau, Kec. Pemangkat, kab. Sambas, Kalimantan Barat dan alumni Nusantara Sehat penempatan UPTD Puskesmas Pulau Banyak Aceh Singkil (01 November 2017 – 31 Oktober 2019). Tria Ramadani (angkatan 2013) yang merupakan peserta Nusantara Sehat Tim Batch VIII Puskesmas Long Bawan Kec Krayan Kab Nunukan Kalimantan Utara.

Narasumber dan alumni inspiratif hari ini adalah tenaga gizi pilihan yg berdedikasi mengabdikan dirinya untuk terjun langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Daerah penempatan menjadi tantangan tersendiri, tantangan yang dihadapi bukan terkait pelayanan kesehatan tapi bagaimana dapat beradaptasi dgn kondisi terbatas. Tidak hanya rutin melakukan pelayanan kesehatan tapi juga dituntut aktif membuat program inovatif untuk menjadi solusi persoalan kesehatan.