Pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar Tahun 2021
Kegiatan pencapaian sasaran mutu lulusan merupakan aktivitas intruksional yang dikembangkan oleh Program Studi Gizi dan Dietetika Program Sarjana Terapan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang guna mendukung tercapainya sasaran kompetensi lulusan. Kegiatan pencapaian sasaran mutu lulusan tersebut adalah Pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandard bagi Lulusan Program Studi Gizi dan Dietetika Program Sarjana Terapan Tahun 2021. Kegiatan Pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) ini telah tersertifikasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Kesehatan yang bekerjasama dengan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang. Kegiatan berlangsung secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat selama 4 (empat) hari pada tanggal 9 s.d 12 September 2021 2 sd 7 November 2020, dengan diikuti sebanyak 85 peserta.
Acara Pembukaan dipandu oleh Pengelola Program Studi (Dian Luthfita Prasetya Muninggar, S.Gz, M.Sc) yang dihadiri oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, Ketua Jurusan Gizi, Ketua Program Studi Gizi & Dietetika Program Sarjana Terapan, Sekretaris Jurusan, Pengendali Diklat dan Panitia secara luring di Auditorium, serta Kapus Pendidikan dan Pelatihan, Ketua SPI serta seluruh dosen menghadiri secara daring. Acara Pembukaan berlangsung lancar dengan agenda Laporan Ketua Program Studi (Bapak Mohammad Jaelani, DCN, M.Kes), Sambutan Ketua Jurusan (Ibu Susi Tursilowati, SKM, M.ScPH) dan dibuka secara resmi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang Bapak DR Marsum, BE, S.Pd, MHP.
Peserta pelatihan terbagi menjadi tiga kelas pelatihan yang didampingi oleh satu orang Pengendali Diklat dan dua orang narasumber/fasilitator untuk masing-masing kelasnya. Pengendali Diklat dalam kegiatan pelatihan PAGT adalah Sri Widiyati, SKM, M.Kes, Hagnyonowati,SKM.M.Si dan Atiq Yunita, S.Gz. Narasumber dan Fasilitator dalam kegiatan Pelatihan PAGT berasal dari praktisi gizi di Rumah Sakit Florentinus Nurtitus, SSiT, RD (RS Elisabeth Semarang), Dwi Supriyatini.SST,RD (RSUP dr. Kariadi Semarang, Yulianto, SKM, MGizi, RD (RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus) serta akademi dari institusi pendidikan gizi Ahmad Syauqy,S.Gz,M.PH,P.Hd (Universitas Diponegoro, Dr. Muflihah Isnawati, DCN, MSc (Poltekkes Kemenkes Semarang), Meirina Dwi Larasati, SST, M.Gizi (Poltekkes Kemenkes Semarang).
Kegiatan pelatihan hari pertama diawali dengan penjelasan tata tertib dan pengarahan pelatihan yang disampaikan oleh Sri Widiyati, SKM, M.Kes selaku Pengendali Diklat (Master of Training/MoT), yang dilanjutkan dengan penyampaian materi Building Learning Comitment (BLC) guna menciptakan iklim pembelajaran yang konduksif selama pelatihan berlangsung sesuai dengan komitmen selama mengikuti pelatihan. Penyampaian materi dilanjutkan oleh Hagnyonowati, SKM. M.Si yang menyampaikan tentang Kebijakan dan standar Pelayanan Gizi menurut Akreditasi KARS dan JCI, Peran Nutrisionist dan Dietisen dalam Peningkatan Mutu RS sesuai Standar Akreditasi serta Konsep Dasar PAGT.
Materi inti pelatihan berupa Asesmen Gizi, Penentuan Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi serta Monitoring dan Evaluasi Gizi disampaikan pada hari kedua dan ketiga pelatihan. Penyampaian materi inti langsung disampaikan oleh narasumber dan fasilitator pada masing-masing kelas.
Hari terakhir pelatihan dilaksanakan kegiatan kunjungan lapangan ke lahan praktek yang diwakilkan oleh masing-masing perwakilan kelas. Lahan praktek yang digunakan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RS Panti Wilasa Citarum. Kunjungan lapangan dilakukan guna memberikan pengalaman dan gambaran pada para peserta pelatihan terkait proses pengkajian gizi di Rumah Sakit. Perwakilan peserta mengumpulkan data-data pengkajian gizi pada pasien dengan Penyakit Tidak Menular, yang dilanjutkan dengan penjelasan dan review oleh fasilitator.
Pada akhir sesi, peserta melakukan presentasi sesuai dengan data kajian yang diperoleh dari lahan praktek. Hasil pelatihan ini diharapkan peserta memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memberikan pelayanan asuhan gizi yang terstandar dan diterapkan di semua fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan konsistensi dan kualitas asuhan gizi.