Profil lulusan Program Studi Dietisien Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang merupakan peran yang diharapakn dapat dilakukan oleh lulusan program studi Profesi Dietisien di masyarakat atau dunia kerja. Profil lulusan Profesi Dietisien mengacu pada jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 7, sedangkan Profil Lulusan, Peran Lulusan dan Capaian Pembelajaran mengacu pada Naskah Akademik pendidikan Dietisien yang disusun oleh KIGI, AIPVOGI, AIPGI dan Persagi, serta berdasarkan visi dan misi Program Studi Profesi Dietisien Jurusan Gizi Poltekkes Semarang.
Profil lulusan Program Studi Profesi Dietisien Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang adalah sebagai berikut :
- Care Provider (pemberi asuhan gizi)
Dietisien sebagai individu maupun tim memberikan pelayanan / asuhan gizi kepada klien (individu, keluarga, dan komunitas) baik pelayanan gizi untuk tindakan preventif /promotif maupun untuk tindakan kuratif berupa pemberian diet khusus berdasrkan keilmuan yang dimiliki dengan senantiasa mempertimbangkan aspek legal dan etis.
- Comunicator (Interaksi dan transaksi dengan klien, keluarga,dan tim kesehatan)
Dietisien sebagai pemberi pelayanan kesehatan mampu menampilkan kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif terhadap klien (individu, keluarga, dan komunitas) serta kemampuan membangun komunikasi dengan rekan sejawat dan tim pelayanan kesehatan lain dengan menghormati nilai-nilai budaya setempat (lokal) maupun global dengan menggunakan bahasa daerah, nasional adan asing (Inggris).
- Manajer (Manajemen pada tatanan rumah sakit maupun institusi lainnya)
Dietisien sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan harus mampu mengelola sistem pelayanan gizi dalam satu unit instalasi gizi (rumah sakit maupun institusi lainnya yang menyediakan pelayanan gizi/makanan banyak)
- Pendidik (pendidikan dan promosi kesehatan bagi klien (individu, keluarga, dan masyarakat)
Dietisien sebagai pemberi pelayanan kesehatan mampu menyediakan dan mengimplementasikan program promosi kesehatan bagi klien (individu, keluarga, dan masyarakat), untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan kualitas hidup, dan lingkungan yang sehat.
- Peneliti
Dietisien sebagai profesional harus mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya. Penelitian mahasiswa dengan menekankan pada penyakit tidak menular yang berawal dari sindrom metabolik